Oleh : tinta muadzin
Sekuntum mawar mekar mewangi
Kembang indah cantik berseri
Sungguh menarik tiada terperi
Pujaan tiap mahkluk di bumi.
Senantiasa engkau disanjung-sanjung
Manis tutur dilontar padamu
Senyuman terukir di raut para penyanjung
Setiap masa suka padamu
Namun engkau telah terleka
Kerana kata engkau terpedaya
Kerana nista engkau tergoda
Tanpa kau sadar
Setan terpolos ke dalam hatimu
Membisik dusta tanpa bicara.
Pujian lantas membuat kau lupa
Leka alpa ditelan masa
Tenggelamlah engkau ke dasar noda
Tembok iman yang selama ini kukuh membenteng dirimu
Kini terhakis kian meruntuh
Makin mudah iblis berkuasa
Menghasut mengangkat nafsu semata
Cantikmu memutik bangga
Membuah sombong riak meraja
Malap sinar cahaya iman dirimu.
Tetapi ingat, indah mekarmu tidak selamanya
Suatu hari pasti dirimu tidak dipeduli
Dicaci dimaki dipandang hina
Tiada kata puji
Tiada senyum tawa
Meranalah hati tersiksa jiwa.
Ayuh! Kembalilah mekar bersama sinar cinta Ilahi
Ibarat disuluh mentari
Terbias cahayanya menambah serimu
Bersinarlah engkau dengan cahaya ketaqwaan yang utuh
Biarkanlah ia menerangi sektarmu
Dan bukannya gelap pekat dosa.
Ayuh! Kembalilah engkau merendah diri
Usah kau kagum akan keindahan
Kerana pasti ia kan hilang jua.
Kembalilah engkau bersujud mengharap redha-NYA
Lakukanlah ia di dua pertiga malam
Agar engkau bisa mensyukuri nikmat yang mendatang.
Sadarlah! Ingatlah!
Indahnya kamu di dunia tidak abadi
Pasti ia luntur jua nanti
Tetapi sinar cinta Ilahi tidak mungkin terpadam
Biar hingga akhir dunia pasti cerah menyinar
Bagai mentari tinggi di langit.
No comments:
Post a Comment